Warganya Mengamankan Diri ke Jayapura, Bupati Pegunungan Bintang Sebut Hal Wajar

Warga dari Oksibil saat tiba di Lanud Sentani

Keterangan foto : Warga dari Oksibil saat tiba di Base Ops Lanud Silas Papare, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (13/1/2023). (Foto : Istimewaa)

JAYAPURA, Potret.co  – Ratusan warga mengamankan diri ke Jayapura dari Oksibil imbas dari rentetan aksi teror yang dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) beberapa hari terakhir di ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan itu.

Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana, situasi saat ini di Oksibil telah dikendalikan penuh oleh aparat keamanan TNI-Polri, jadi tidak benar dikatakan bahwa ada eksodus (pengungsi) dari Oksibil ke Jayapura.

“Masyarakat saat ini hanya mengamankan diri di pos-pos TNI-Polri yang ada di Oksibil. Jadi tidak ada pengungsian, kita anggap situasi sudah terkendali jadi masyarakat tetap tenang.

Menurutnya , ratusan warga yang meninggalkan Oksibil merupakan hal tersebut wajar sebagai manusia pasti memiliki rasa takut akibat adanya aksi teror yang dilakukan oleh KST. Namun, ia berharap semua masyarakat tetap tenang dan beraktivitas serta meningkatkan kewaspadaan.

‘’ Jadi kami harapkan aktivitas akan berjalan seperti biasa. Media tidak boleh mengatakan eksodus warga dari oksibil. Seluruh komponen masyarakat sudah sepakat untuk mengamankan Kota Oksibil dengan didukung penuh oleh TNI-Polri,’’ujar Bupati usai melepas Satgas Organik ke Kiwirok bersama Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (13/1/2023).

“Aparat TNI-Polri sudah mengambil langkah-langkah dalam mengamankan Kota Oksibil, tinggal saya naik dan melakukan koordinasi terkait hal-hal apa saja yang diperlukan sehingga semua itu dapat berperan dalam mengamankan Kota Oksibil,” sambungnya.

Selain itu upaya yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah, kata Bupati, yaitu melakukan pendekatan secara persuasif dan kekeluargaan kepada pihak KST. 

“Segera mungkin akan kami lakukan pendekatan secara kekeluargaan.  Setelah saya naik ke Oksibil, seluruh komponen yang ada akan kita bicarakan dengan KST agar mereka tidak lagi melakukan teror, intimidasi dan pembakaran karena ini menyangkut kehidupan masyarakat umum jadi hentikan perbuatan yang dilakukan oleh saudara-saudara yang masih berbeda pandangan,” kata Bupati.

Ia menambahkan bahwa akan mengajak kembali masyarakat dan membangun kembali fasilitas umum pasca fasilitas pendidikan  dibakar yang membuat generasi muda Papua tidak akan maju dan tidak memiliki masa depan yang cerah.

”Jadi saya berharap hentikan semua aktivitas yang melanggar hukum di Kab. Pegunungan Bintang,” pungkasnya. (Redaksi Potret)