Pipa Distribusi PDAM Jayapura Rusak Berat Akibat Banjir dan Tanah Longsor

PDAM Jayapura gunakan eskavator untuk memperbaiki pipa distribusi utama yang rusak berat akibat banjir dan tanah longsor. (Foto : Potret.co)

Keterangan gambar : PDAM Jayapura gunakan eskavator untuk memperbaiki pipa distribusi utama yang rusak berat akibat banjir dan tanah longsor. (Foto : Potret.co)

JAYAPURA, Potret.co – Banjir dan tanah longsor yang menerjang Kota Jayapura akibat curah hujan yang tinggi disertai angin kencang pada Kamis malam hingga Jumat pagi (6-7/1/2022) mengakibatkan beberapa fasilitas publik rusak berat, termasuk infrastruktur PDAM Jayapura berupa pipa distribusi air.

Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis Sutisna mengatakan, dampak dari bencana alam tersebut cukup berat lantaran pipa distribusi utama mengalami kerusakan cukup parah. Akibat kerusakan tersebut, layanan air bersih ke pelanggan terhenti.

“Pipa ukuran 20 inch yang berada di Kampwolker cukup parah kerusakannya. Pipa ini terkena longsor sekitar 300 meter dari posisi semula berada di luar aliran kali Kampwolker, waktu kejadian pipa jatuh ke aliran kali dan patah,” kata Entis usai meninjau perbaikan pipa distribusi utama di Waena, Kota Jayapura, Papua, Senin (10/1/2022).

Dia menambahkan, dampak dari bencana alam tersebut, 36.400 pelanggan PDAM Jayapura tidak mendapatkan layanan air bersih. Meski begitu, pihaknya tetap konsisten mempercepat proses pemulihan pipa distribusi air bersih agar pelanggan segera terlayani kembali.

Pihaknya berupaya melakukan perbaikan dengan menormalisasi kali Kampwolker untuk mengalihkan arus air dari luar pipa.

Dirut PDAM Jayapura, Entis Sutisna saat memantau petugas memperbaiki jaringan pipa distribusi

“Saat ini PDAM Jayapura melakukan penimbunan material menggunakan eskavator agar aliran air terhadang tidak masuk ke jalur pipa, setelah itu dilakukan pergantian pipa sepanjang 35 meter ukuran 20 inch,” jelas Entis.

“Kita masih punya cadangan pipa di Buper Waena, saat ini sudah dimobilisasi dan disiapkan, juga penambahan aksesoris untuk mempercepat proses perbaikan, karena selama empat hari perbaikan, pelayanan jalur Kojabu di wilayah Jayapura Utara, Jayapura Selatan, dan Abepura belum mendapatkan pasokan Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” ucapnya.

Terkait kerugian, Entis mengatakan belum menghitung lantaran masih fokus untuk memaksimalkan potensi tenaga, sumber dana, dan fasilitas lainnya.

Entis juga meminta pelanggan tetap melakukan pembayaran rekening air karena suplai air ke pelanggan terhenti sementara lantaran adanya bencana alam. (Ari)