Pilot Susi Air Belum Ditemukan Hingga Hari ke-22, Pangdam Sebut KKB Tak Lagi Berada di Paro

Keterangan foto : Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa saat memberikan keterangan pers di Makodim 1702/Jayawijaya. (Foto : Istimewa)
JAYAWIJAYA, Potret.co – Hingga memasuki hari ke-22, Pilot Susi Air, Kapten Philips Max Martheins belum juga diketahui keberadaannnya.
Aparat gabungan TNI dan Polri terus berupaya mencari keberadaan pilot asal Selandia Baru tersebut. Hingga kini langkah negosiasi yang dijadikan opsi utama dalam pembebasan kapten Philips belum juga membuahkan hasil.
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Muhammad Saleh Mustafa mengaku hingga kini tim gabungan masih terus berusaha membebaskan kapten Philips.
Namun diakui Pangdam, tim gabungan mengalami kesulitan lantaran kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya itu terus berpindah-pindah.
“Mereka (KKB) terus berpindah-pindah tempat, tapi yang jelas mereka sudah tidak di Distrik Paro lagi,” kata Pangdam di Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan, Rabu (1/3/2023).
Hingga saat ini, kata Pangdam, pihak Selandia baru belum mengeluarkan kebijakan terkait upaya membantu pembebasan warga negaranya tersebut.
“Hingga saat ini pemerintah New Zealand belum ada kebijakan khusus untuk membantu pembebasan Kapten Philips, Misalnya kita dulu waktu ada WNI di sandera di Filipina atau di Somalia, negara kita ada upaya membantu pembebasan, sampai saat ini mereka belum ada kebijakan itu,” ujar Pangdam.
Sebelumnya, KKB pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat Susi air dan menyandera kapten Philips Max Martheins di Lapter Paro, Distrik Paro pada Selasa, 7 Februari 2023.
Egianus dan kelompoknya juga menebar teror di sejumlah Distrik di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Akibatnya ratusan warga sipil dan pekerja proyek pembangunan sejumlah fasilitas pemerintah memilih mengungsi ke ibukota Kabupaten Nduga, di Distrik Kenyam dan ke Timika. (Redaksi Potret)