Legislator Papua Minta Presiden Jokowi Buka Ruang Dialog

Anggota Komisi IV DPR Papua, Apeniel Ezra Sani

Keterangan gambar : Anggota Komisi IV DPR Papua, Apeniel Ezra Sani. (Foto : Tiara)

JAYAPURA, Potret.co – Anggota DPR Papua,  Apeniel Ezra Sani mengapresiasi Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang kini kembali melakukan kunjungan kerja ke Papua pada Selasa dan Rabu (30-31/8/2022).

Menurutnya, kedatangan Jokowi membuat rakyat Papua senang lantaran Presiden tak hanya sekali berkunjung, tetapi lebih dari 10 kali.

Namun legislator Papua ini meminta kunjungan Presiden Jokowi kali ini dapat membuka ruang dialog dengan rakyat serta tokoh-tokoh Papua untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di Papua.

Politisi Partai Gerindra ini pun berharap, kedatangan Presiden Jokowi ke Papua, harus mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi. Sehingga bukan hanya sekedar melakukan kunjungan kerja atau acara seremonial saja.

“Orang Papua tahunya kedatangan Presiden Jokowi ini, masalah-masalah yang terjadi di Papua harus diclearkan atau diselesaikan, termasuk pelanggaran HAM,” kata Apeniel, Selasa (30/8/2022).

Terlebih, kata dia, ada banyak permasalahan pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) yang hingga hari inj belum tuntas, kasus pembunuhan terhadap warga sipil masih terus terjadi di Papua, juga permasalahan lainnya.

“Untuk itu, kami berharap, kedatangan beliau kali ini kalau bisa buka dialog untuk mencari solusi terhadap berbagai permasalahan di Papua,” ucapnya.

Apeniel mengatakan, ada  berbagai kasus di Kabupaten Intan Jaya, Nduga, Puncak, Yahukimo dan Jayawijaya, tapi hingga kini belum selesai.

“Kenapa ada perang terus? Siapa oknum dibalik itu semua. Presiden harus tahu dan segera membuka ruang dialog untuk mencari solusinya,” ujarnya.

Selain membuka ruang dialog, dia juga berharap, Presiden Jokowi memperhatikan kesehatan di Papua, terutama RSUD Jayapura yang penuh dengan pasien berobat.

“Antriannya tadi saya lihat sampai 300 pasien, bahkan sampai kertas antrean habis, sehingga masih banyak warga yang tidak terlayani. Itu artinya, ada yang harus dibenahi fasilitas kesehatan di Papua ini, terutama RSUD Jayapura sebagai rumah sakit rujukan dan wajah kesehatan di Papua. Namun jika pelayanannya masih seperti ini  ya kita sangat prihatin dan susah,” kata Apeniel.

Anggota Komisi IV DPR Papua bidang Infrastruktur ini menambahkan, jika saat ini RSUD Jayapura sangat membutuhkan bangunan khusus untuk spesialis bedah dan tambahan dokter spesialis bedah yang saat ini masih sangat minim.

“Presiden Jokowi juga harus memperhatikan RSUD Jayapura,  termasuk fasilitas dan SDM. Kita tidak bisa harapkan Dana Otsus, karena itu sudah habis terbagi-bagi,’’ ucap Apeniel. (Tia)