Lapas Kelas II A Abepura Kini Miliki Pocadi

Keterangan gambar : Pojok baca digital (Pocadi) atau Perpustakaan Mini di Lapas Kelas II Abepura. (Foto : Surya)
JAYAPURA, Potret.co – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Abepura kini memiliki Perpustakaan mini atau Pojok Baca Digital (Pocadi) yang diresmikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Provinsi Papua Anthonius M. Ayorbaba.
Anthonius M. Ayorbaba mengatakan, Pocadi tersebut merupakan yang kedua yang dimiliki oleh jajaran pemasyarakatan di Papua.
” ini saya sudah komunikasikan ketika saya mengunjungi Lapas Merauke sudah punya Pocadi yang dibuat lebih presentatif di ruangan yang besar dan hari ini di Lapas Abe. Saya berharap Dinas Pendidikan Arsip Daerah memprioritaskan Lapas yang ada di Papua,” kata Ayorbaba usai peresmian, Kamis (16/12/2021).
Menurutnya, beberapa waktu yang lalu pihaknya melaunching aplikasi Siap Ladeni dan nanti akan terkoneksi dengan semua keterampilan warga binaan dalam bentuk seni dan laiinya.
“Harapan kami, yang dilakukan ini lebih maksimal lagi di tahun mendatang. Beberapa bulan lalu saya mengunjungi Pos Lintas Batas mulai dari Sota, Bupu, Erambo sampai bermalam di Kurindo. Saya lihat bangunan imigrasi kita yang lama tidak digunakan,” ucapnya.
“Jadi kita akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Perpustakaan Dan Arsip Daerah sehingga tempat – tempat itu dimanfaatkan,” sambungnya.
Dia mengatakan, pada tahun 2022, pihaknya berencana membuat program imigrasi mengajar, agar anak – anak yang berada di kampung dapat membaca yang akan dibantu oleh pegawai Kemenkumham.

Sementara itu, Kepala Bidang Perpustakaan, Achmad Djalil mengatakan, ini merupakan program nasional yang diteruskan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang diberikan kepada Perpustakaan Daerah Provinsi Papua untuk menentukan titik dibangunnya Pocadi atau Perpustakaan Mini.
“Yang utama sebenarnya Pocadi di pusatkan di titik keramaian seperti mal, bandara dan tempat keramaian lainnya, tetapi tahun lalu sitiasi pandemi, sehingga saya mencoba berdiskusi dengan rekan – rekan untuk menempatkan Pocadi di Lapas lantaran warga binaannya banyak,” ucapnya.
Jika ada keluarga warga binaan yang datang berkunjung ke Lapas, kata Achmad, mereka bisa memanfaatkan fasilitas Pocadi untuk mengakses informasi maupun hasil karya warga binaan Lapas.
“Bisa juga dipromosikan lewat Pocadi sehingga dapat diakses di seluruh Indonesia, bahkan diseluruh dunia dan orang dari luar negeri bisa pesan ke kita melalui program Pocadi,” ujar Achmad.
Dia berharap, program tersebut bisa dimanfaatkan sebaik – baiknya oleh warga binaan di Lapas, sehingga setelah mereka keluar dari tempat tersebut, ada hasil yang dibawa selain hasil kreativitas mereka. (Sur)