KKB Serang Nakes di Pegunungan Bintang, DPR Papua Minta Para Pelaku Segera Ditangkap dan Diproses Hukum

JAYAPURA, Potret.co – Tindakan brutal yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alipki Taplo terhadap tenaga kesehatan atau nakes dengan menyerang Puskesmas Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Senin (13/9/2021) mendapat sorotan dari DPR Papua.
Wakil Ketua I DPR Papua, Yunus Wonda meminta pihak keamanan segera menangkap dan memproses hukum para pelaku.
“Kami minta pihak keamanan untuk segera mencari para pelaku dan harus diproses secara hukum yang berlaku di negeri ini, sehingga ada efek jera buat mereka yang telah melakukan tindakan yang tidak bermoral dan tidak manusiawi,” kata Yunus Wonda, Sabtu (18/9/2021).
“Perbuatan mereka terlalu kejam dan tidak punya hati nurani. Padahal para nakes ini rela meninggalkan keluarga mereka hanya karena satu pengabdian. Jika mereka sudah berada dalam posisi seperti ini, lalu bagaimana pelayanan kesehatan kepada masyarakat kita yang ada di pelosok sana. Semestinya mereka berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak,” sambungnya.
Menurutnya, tindakan-tindakan seperti ini sebenarnya tidak harus terjadi, apalagi para tenaga medis ini ada di daerah untuk mengabdi, menolong dan merawat kesehatan masyarakat. Kejadian sadis seperti ini akan membuat pelayanan masyarakat terganggu, dan menimbulkan rasa trauma berkepanjangan bagi para nakes.
“Ini cara-cara yang tidak baik dan tidak manusiawi, sebab akan membuat trauma yang cukup panjang dan bisa berdampak pada pelayanan kesehatan yang ada di pelosok lain, karena tentunya tenaga kesehatan ini akan berfikir panjang untuk ditempatkan di daerah terpencil, apalagi di Distrik Kiwirok,” ucapnya.
“Kami menyampaikan duka cita mendalam dan prihatin atas kejadian ini yang menyebabkan Zuster Gabriela Meilani meninggal dunia. Mendiang adalah pejuang kesehatan yang rela mengabdikan hidupnya di daerah pelosok demi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kiwirok,” kata Yunus.
Berkaca dari peristiwa tersebut, Yunus Wonda menegaskan bahwa kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah di Papua. Oleh karena itu, dia meminta semua pihak agar menahan diri.
“Kenyamanan, kedamaian tidak datang dari luar sana, tapi dimulai dari diri kita sendiri. Dan membunuh atau menghilangkan nyawa seseorang itu adalah perbuatan yang tidak terpuji dan sangat tidak diakui oleh siapapun, juga dalam agama apapun, sehingga siapapun tidak punya hak untuk merenggut nyawa orang lain,” ujarnya.
Dia berharap, peristiwa tersebut tidak terjadi lagi, terlebih para nakes menjalankan tugas kemanusiaan dan bekerja untuk keselamatan orang banyak.
Diberitakan sebelumnya, 11 tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua diserang oleh KKB pada Senin (13/9/2021). Satu diantaranya meninggal dunia atas nama Gabriela Meilani (22 tahun).
Zuster Gabriela meninggal dunia setelah mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dari para pelaku. Dari pengakuan nakes yang selamat, zuster Gabriela bersama dua zuster lainnya disiksa oleh anggota KKB, dan lebih miris lagi, ketika melakukan penyiksaan, para pelaku menelanjangi tiga zuster termasuk zuster Gabriela dan membuangnya ke jurang sedalam 300-400 meter.
Sembilan dari 11 nakes telah dievakuasi ke Jayapura bersama 1 prajurit TNI yang terluka akibat ulah KKB. Sementara satu mantri atas nama Gerald Sokoy hingga kini belum diketahui keberadaannya. Sementara, jenazah zuster Gabriela telah dievakuasi dari jurang pada Jumat (17/9/2021) sore dan akan diterbangkan ke Jayapura.
Sembilan nakes tersebut telah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura.
“Para korban saat ini sedang mendapatkan perawatan secara intensif di Rumah Sakit TK II Marthen Indey. Bapak Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono memberikan perhatian penuh terhadap pengobatan seluruh korban dan memerintahkan agar semua korban diberikan penanganan dan perawatan yang terbaik,” kata Kepala Rumah Sakit TK ll Marthen Indey, Kolonel Ckm dr. I. Ketut Djulijasa.
Kolonel Ketut juga menjelaskan bahwa saat ini masih terdapat 5 orang yang dirawat di RS Marthen Indey. “Lima orang nakes yang mengalami luka ringan setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif dan kemarin atas permintaan sendiri sudah kembali ke rumah kerabat mereka yang berada di Jayapura, sedangkan 4 nakes lainnya dan 1 anggota TNI masih dilakukan perawatan,” jelas Karumkit.
Selain melakukan penyerangan terhadap para nakes, kelompok teroris Papua tersebut juga membakar beberapa fasilitas umum termasuk Puskesmas Kiwirok tempat para nakes mengabdi. (Tia/Red)