Ketua DASS Ajak Semua Pihak Dukung dan Sambut Kedatangan Pj Bupati Jayapura

Keterangan Gambar : Ketua DASS, Origenes Kaway. (Foto : Irfan)
JAYAPURA, Potret.co – Triwarno Purnomo dijadwalkan dalam waktu dekat akan tiba di Kabupaten Jayapura dan melaksanakan tugas pemerintahan sebagai Penjabat (Pj) Bupati Jayapura.
Kedatangan Triwarno Purnomo ini setelah sah dilantik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebagai Pj. Bupati Jayapura pada Selasa, 20 Desember 2022, di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta.
Atas pelantikan dan kedatangan Pj Bupati Jayapura ini, berbagai pihak meminta untuk semua masyarakat menyambut gembira dan mendukung penuh kinerja Pj. Bupati Jayapura di Bumi Khenambay Umbay.
Permintaan dan harapan ini disampaikan salah satunya oleh tokoh adat yakni, Ketua Dewan Adat Suku Sentani (DASS) Origenes Kaway.
” Pelantikan Penjabat Bupati Jayapura dilaksanakan dilaksanakan, dan sudah ditetapkan namanya Triwarno Purnomo yang datang memimpin kita di daerah ini,” kata Origenes Kaway.
Ia berharap semua pihak tenang dan menerima serta menyambut gembira kedatangan Pj Bupati. Sebagai masyarakat adat, kata dia, tidak bisa terpengaruh oleh orang-orang yang punya kepentingan dan mempengaruhi orang lain.
‘’Karena adat harus memberikan pencerahan yang baik, adat juga mengeluh dengan pemerintahan yang telah berlangsung kemarin, jadi kalau adat bicara hari ini berbalik arah lagi itu saya pikir adat ini model apa?,” tanya Ondofolo Kampung Bambar ini.
Ia juga berharap tidak ada penolakan atas pejabat yang akan melaksanakan tugasnya sebagai Penjabat Bupati Jayapura di Bumi Khenambay Umbay.
Menurut Anggota DPR Papua ini, bahwa pihaknya siap mendukung dan menyambut kedatangan Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo yang dilantik oleh Mendagri Tito Karnavian.
“Jadi, dia (Pj Bupati Jayapura) ini adalah orang Papua dan dia sudah lama bekerja di Provinsi Papua. Maka itu, dia punya hak sebagai anak Papua untuk memimpin kita di Kabupaten Jayapura. Untuk itu, sekali lagi saya harap agar adat tidak di provokasi lagi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Ia mengatakan bahwa adat mempunyai aturan yakni, menghargai dan menghormati keputusan-keputusan yang dilakukan oleh pemerintah, karena adat, pemerintah dan gereja bersatu. (Irf)