Empat Warga Terkena Peluru Nyasar saat Polisi Bubarkan Keributan di Depan Bandara Sentani

Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W. A. Maclarimboen.

Keterangan foto : Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Maclarimboen. (Foto : Irfan)

JAYAPURA, Potret.co – Empat warga terkena peluru nyasar saat Polisi membubarkan keributan di depan Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (10/1/2023) pukul 15.30 WIT.

“Hingga saat ini yang ada empat, tiga orang dirawat di RSUD Yowari, satu lainnya di RS Bhayangkara Jayapura,‘’ kata Kapolres.

Kapolres mengatakan, telah mengimbau kepada massa untuk tidak melakukan aksi terlebih di Bandara yang merupakan objek vital, namun tetap saja dilakukan, bahkan massa menyerang aparat kemudian direspon oleh aparat keamanan.

Menurut Kapolres, ada dua titik lokasi yang menjadi konsentrasi yakni satu di daerah Cargo dan satunya lagi di (depan) Bandara Sentani.

 Untuk mengantisipasi aksi massa, Polres Jayapura, kata Kapolres, menurunkan 100 personel dibackup Brimob Polda Papua sebanyak 100 personel.

Kapolres Jayapura memastikan tetap  menyiagakan personel Brimob untuk memastikan situasi tetap aman.

“Yang tadi terkena peluru nyasar di depan bandara, kita evakuasi dulu, melakukan pertolongan medis sambil nanti kita melakukan identifikasi terkait korban,’’ kata Kapolres.

Ia mengungkapkan bahwa kepolisian belum menemukan dalang dari keributan lantaran massa secara spontan melakukan aksi di depan pintu masuk Bandara Sentani.

Kapolres memastikan Bandara Sentani tetap beroperasi. Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh warga di Kabupaten Jayapura tetap waspada dan tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab.

‘’Kalau ada ajakan-ajakan untuk melakukan sesuatu jangan lagi dibagikan, cukup sampai di diri kita saja. Sehingga bisa melakukan konsolidasi, dengan harapan besok aktivitas bisa kembali normal,” ucapnya.

Diketahui, keributan terjadi di depan Cargo dan di depan pintu masuk Bandara Sentani pascapenangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe (LE) oleh KPK RI di salah satu restoran di Abepura, Kota Jayapura, Papua. LE kemudian diterbangkan ke Jakarta melalui Bandara Sentani Jayapura. (Irf)