Bupati Sebut Pegunungan Bintang Kondusif Pasca Aksi Teror KST

Keterangan foto : Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang bersama TNI dan Polri menggelar apel gabungan di halaman kantor Bupati Pegunungan Bintang, di Oksibil, Senin (16/1/2023). (Foto : Istimewa)
PEGUNUNGAN BINTANG, Potret.co – Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang bersama TNI dan Polri menggelar apel gabungan di halaman kantor Bupati Pegunungan Bintang, di Oksibil, Senin (16/1/2023).
Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana mengatakan, apel gabungan ini menandakan bahwa situasi telah kondusif pasca aksi teror oleh kelompok separatis teroris (KST) yang terjadi beberapa hari lalu.
‘’Seluruh sektor telah kembali beraktivitas seperti biasa. Sektor pendidikan, kesehatan, pemerintahan dan ekonomi sudah kembali beraktivitas pasca gangguan keamanan dari KST,’’ kata Bupati Spei.
Pada kesempatan tersebut, Bupati mengajak para tokoh dan seluruh elemen masyarakat menjaga dan ikut melindungi wilayah tersebut agar roda pembangunan berjalan kembali.
“Saya berpesan mari sama-sama kita menjaga situasi kamtibmas dan jangan menyebar hoax karena hal tersebut menyebabkan masyarakat menjadi takut datang ke Oksibil. Mari kita bergandengan tangan dan saling menjaga sehingga pembangunan tetap berjalan. Selain itu, tahun ini merupakan tahun Pemilu yang mana keamanan harus dijaga,” ucapnya.
Sementara itu, Danrem 172/PWY, Brigjen TNI J.O Sembiring mengatakan, dalam mencegah aksi teror, ia telah berkoordinasi dengan kepolisian dan Pemkab Pegunungan Bintang untuk menjaga keamanan daerah tersebut.
“Kami TNI dan Polri siap menjaga keamanan seperti yang sudah disampaikan sebelumnya. Tetapi kami juga membutuhkan bantuan dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat untuk segera melaporkan kepada kami jika melihat atau mengetahui terkait KST yang telah melakukan teror di daerah Pegunungan Bintang, jangan ragu segera laporkan agar mereka bisa mempertanggungjawabkan tindakannya di depan hukum,” ujar Danrem.
Danrem mengimbau agar KST segera menghentikan aksi yang dapat mengakibatkan terjadinya gangguan keamanan sehingga nantinya dapat menghambat percepatan peningkatan kesejahteraan dan pembangunan di daerah.
“Saya berharap saudara-saudara saya segera menyerahkan diri kepada pihak Kepolisian untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Mari kita bergandengan untuk membangun daerah ini, membangun SDM Papua yang maju dan memiliki masa depan yang cerah. Bagi saya perbedaan adalah hal yang wajar tetapi tidak menghalangi kita menjadi saudara. Untuk itu sekali lagi mari bersama membangun Tanah Papua,” kata Danrem. (Redaksi Potret)